Sabtu, 22 Mei 2010
KEILMUAN
14.08
Prinsip- prinsip berfikir Rasional
Prinsip merupakan sesuatu yang mendasar. Berfikir merupakan aktifitas untuk mencari tahu. Dan rasional adalah sesuatu akal. Jadi prinsip berfikir rasional adalah dasar untuk mencari tahu sehingga difahami akal.
Dalam pembahasan tentang prinsip – prinsip berfikir ada beberapa hal yang sangat mendasar yang penting untuk dipahami, apa yang digunakan untuk berfikir ? Apa manfaat berfikir ? Setelah berfikir apa yang dilakukan ?
Berangkat dari pertanyaan pertama bahwa apa sesungguhnya yang digunakan untuk berfikir, dalam beberapa literature tertentu menjelaskan bahwa yang digunakan untuk berfikir adalah akal. Perlu juga dipahami bahwa difenisi adalah alat yang digunakan untuk menilai sesuatu.
Dari awal sebenarnya terjadi pertarungan agumen tentang landasan pengetahuan, yang menduduki pusat permasalahan dalam filsafat bahwa teori pengetahuan apa yang dapat diterima oleh akal secara logis. Kita akan mencoba mengupas tuntas tentang berbagai aliran pemikiran yang sampai hari ini menjadi landasan pengetahuan manusia
1. Teori Idealitas
Taori plato tentang pengingatan kembali adalah teori yang berpendapat bahwa pengetahuan pengetahuan adalah mengingat kembali informasi tentang pengetahuan yang pernah diterima,ia bersandar pada filsafahnya tentang (alam ide) keazalian jiwa,yakni jiwa manusia ada dalam betuk berdiri sendiri terpisah dari jasadnya,sebelum jasad itu ada. Karena wujud jiwa itu bebas- bebasnya dari materi ia berhubungan dengan alam ide realitas-realitas yang bebas dari alam materi.
menjelaskan Sanggahan terhadap teori Plato ini adalah seperti yang telah diterankan oleh para kritikus filsafat plato, Jiwa dalam arti filosofis bukanlah sesuatu yang mujud secara terpisah dalam bentuk abstrak sebelum adanya badan atau jasad ia adalah hasil gerak sustansial dalam material. Mula-mula jiwa mulai dengan gerak ini dengan sebagai materi dengan sifat- sifat materi dengan dan tunduk pada hokum-hukum materi. Dengan sarana gerak ini ia menjadi gerak immaterial. Dan tidak tunduk pada hokum-hukum materi. Kemudian sanggahan berikutnya adalah plato tidak tentang kondisi yang membuat jiwa itu turun dari alam yang sempurna kelam yang tidak sempurna {materi}.
2.Teori pengindraan atau empirical
Teori empiris mengasumsikan bahwa pengindraan adalah satu- satunya yang membekali akal manusia dengan konsepsi- konsepsi dan gagasan, dan {bahwa porensi mental akal budi} tecermin dari bebagai persepsi inderawi.
Teori empirical berdasarkan pada eksperin ilmiah yang dari proses pengindraan, dimana dalam teori ini kebenaran disandarkan pada hasil eksperimen ilmiah dikonsepsi oleh indra. Dalam teori ini dipahami bahwa ada beberapa indra yang mampu untuk melakukan konsepsi,
1. Mata sebagai alat indra untuk melihat
2. Hidung sebagai alat pencium
3. kulit sebagai alat peraba
4. lidah sebagai alat pengecap
Dari kelima alat tersebut yang dijadikan sebagai landasan kebenaran, bahwa akal tidak mampu mempersepsi apapun selain dengan menggunakan indra maka dengan itu indra dijadikan landasan pengetahuan.
Sanggahan terhadap teori empirisme tersebut adalah pada dasarnya manusia memiliki ide- ide fitri yang ada dalam bentuk potensi, contohnya adalah apakah pengetahuan tentang menangis anak yang baru lahir atau keluar dari kandungan didapat berdasarkan indra atau pengalaman? Hal ini menandakan bahwa terdapat ide-ide fitri dalam diri manusia atau biasa disebut dengan pengetahuan awal.
Sanggahan berikutnya adalah bahwa sesungguhnya semua sumber pengetahuan yang dibahas pada teori enpirisme memiliki keterbatasan, dimana kesemuanya terbatasi ruang, jarak, dan waktu. Dalam artian bahwa teori ini tidak dapat dijadikan landasan kebenaran dikarenakan sifatnya relative.
3. Teori Rasionalisme
Teori rasinalismeadalah teori yang menyandarkan segala bentuk pengetahuan berdasarkan kaidah- kaidah akal manusia, tetapi teori rasionalitas tidak menolak secara mutlak teori empirisme tetapi teori tersebut dijadikan sebagai alat pengetahuan yakni inderalah yang melakukan konsepsi terhadap realitas eksistensi eksternal atau keberadaan diluar akal kemudian akallah yang melakukan perseosi atau penilaian berdasrkan hasil konsepsi. Ingat bahwa kaidah-kaidah berfikir sangat perlu untuk dipahami.
Dalam melakukan penilaian maka sangat perlu dipahami prinsip-prinsip berfikir agar tidak terjebak dalam kesalahan berfikir, beberapa contoh kesalahan berfikir adalah, pemikiran yang selalu berputar traumatic atau kejadian yang pernah terjadi kemudian muncul ketakutan yang luar biasa dengan waktu yang berbeda dan lain- lain, maka dengan itu sangat perlu dipahami prinsip- prinsip tentang baerfikir sebagai berikut:
. Hukum identiras, dimana segala sesuatu hanya sama dengan dirinya
sendiri contoh A = A
. Hukum non kontradiksi artinya hokum yang tidak bertentangan, dimana
sesuatu tidak akan menjadi yang bukan dirinya contoh A#-A
. Hukum sebap akibat bahwa setiap akibat lahir dari sebap
. hokum keselarasan, bahwa setiap satu sebap pasti melahirkan satu akibat.
Seperti itulah prinsip-prinsip yang sangat penting untuk dipahami, jikalau
Ada yang mencoba prinsip akal tersebut maka sangat terbuka untuk
Melakukannya yang jelas tidak boleh menggunakan prinsip berfikir
Tersebut.
Pembagian ilmu
Mereka membagi filsafat kepada dua bagian yakni, filsafat teoritis dan filsafat praktis. Filsafat teoritis mencakup:
. Ilmu pengetahuan alam, seprti: fisika, biologi, ilmu pertambangan dan
astronomi;
. ilmu eksakta dan matematika
. ilmu tentang ketuhanan dan methafisika.
Fisafat praktismencakup:
. norma- norma {ahlak}
. urusan rumah tangga
. social dan politik
Filusuf adalah orang yang mengetahui semua cabang- cabang ilmu pengetahuan tadi. Pada pembagian ilmu diatas bersifat ilmu formal yang sangat banyak didapati dalam akademis, tetapi kita dapat mengkaji ilmu yang non formal
. ilmu panca indra yaitu ilmu yang kita dapat peroleh melalui
pengindraan
. ilmu khayal atau ilmu perbandingan adalah yang dimana proses
konsepsinya dilakukan melalui panca indra. Contoh indra mengkonsepsi
cakar elang, sisikular, api, maka melahirkan tentang persepsi tentang
naga, atau emas dipadukan dengan gunung sehingga melahirkan gunung
emas yang sifatnya hanya ada dalam khalayan
. ilmu wahmi yaitu ilmu yang berkenaan dengan perasaan yaitu cinta
sedih dan sebagainya
. ilmu akal yaitu ilmu yang dengannya manusia. Ilmu ini dicapai dengan
kesempurnaan akal. Akal tersebutlah yang kemudian mengelola ilmu
ilmu sebelumnya, yaitu yang didapat lewat panca indra, wahmi, khayal
maka ia mengambil kesimpulan-kesimpulan universal dari sesuatu yang
ia bandingkan tadi.
Konsep gerak dan tujuan manusia
. gerak adalah proses perubahan subtansi ke subtansi lain
. Manusia adalah ciptaan yang diberi potensi akal untuk ditaklukan
sangat disayangkan ketika terjadi pengkalaiman kepada diri bahwa
Sesungguhnya kita adalah manusia sementara kita tidak pernah mencoba mengkaji tentang manusia seutuhnya, dalam hal ini manusia dianggap adalah ciptaan yang maha sempurna atau bagian filosof mengatakan bahwa manusia sebagai mikro kosmos yang senantiasa bergerak dan menyempurna. Proses pergerakan manusia inilah yang menjadi problem hari ini, Apakah manusia bergerak untuk mendekati penciptaNya ataukah menjauhi penciptanya? .
Dalam sebagian konsep mengatakan bahwa hendaknyalah manusia bergerak mendekati penciptanya, bentuk- bentuk gerak manusia dalam hal ini adalah proses penghambatan kepada tuhan dan proses penghikmatan kepada sesama manusia serta menjaga kondisi alam agar tetap lestari, sehingga terbangunlah rasa saling memahami, mengerti, dan tolong menolong sesama karena kesemuanya itu adalah proses penghambatan terhadap tuhan tempat kita kembali nantinya. Segala yang ada dialam semesta ini adalah menjadi tanggung jawab kita.
Prinsip merupakan sesuatu yang mendasar. Berfikir merupakan aktifitas untuk mencari tahu. Dan rasional adalah sesuatu akal. Jadi prinsip berfikir rasional adalah dasar untuk mencari tahu sehingga difahami akal.
Dalam pembahasan tentang prinsip – prinsip berfikir ada beberapa hal yang sangat mendasar yang penting untuk dipahami, apa yang digunakan untuk berfikir ? Apa manfaat berfikir ? Setelah berfikir apa yang dilakukan ?
Berangkat dari pertanyaan pertama bahwa apa sesungguhnya yang digunakan untuk berfikir, dalam beberapa literature tertentu menjelaskan bahwa yang digunakan untuk berfikir adalah akal. Perlu juga dipahami bahwa difenisi adalah alat yang digunakan untuk menilai sesuatu.
Dari awal sebenarnya terjadi pertarungan agumen tentang landasan pengetahuan, yang menduduki pusat permasalahan dalam filsafat bahwa teori pengetahuan apa yang dapat diterima oleh akal secara logis. Kita akan mencoba mengupas tuntas tentang berbagai aliran pemikiran yang sampai hari ini menjadi landasan pengetahuan manusia
1. Teori Idealitas
Taori plato tentang pengingatan kembali adalah teori yang berpendapat bahwa pengetahuan pengetahuan adalah mengingat kembali informasi tentang pengetahuan yang pernah diterima,ia bersandar pada filsafahnya tentang (alam ide) keazalian jiwa,yakni jiwa manusia ada dalam betuk berdiri sendiri terpisah dari jasadnya,sebelum jasad itu ada. Karena wujud jiwa itu bebas- bebasnya dari materi ia berhubungan dengan alam ide realitas-realitas yang bebas dari alam materi.
menjelaskan Sanggahan terhadap teori Plato ini adalah seperti yang telah diterankan oleh para kritikus filsafat plato, Jiwa dalam arti filosofis bukanlah sesuatu yang mujud secara terpisah dalam bentuk abstrak sebelum adanya badan atau jasad ia adalah hasil gerak sustansial dalam material. Mula-mula jiwa mulai dengan gerak ini dengan sebagai materi dengan sifat- sifat materi dengan dan tunduk pada hokum-hukum materi. Dengan sarana gerak ini ia menjadi gerak immaterial. Dan tidak tunduk pada hokum-hukum materi. Kemudian sanggahan berikutnya adalah plato tidak tentang kondisi yang membuat jiwa itu turun dari alam yang sempurna kelam yang tidak sempurna {materi}.
2.Teori pengindraan atau empirical
Teori empiris mengasumsikan bahwa pengindraan adalah satu- satunya yang membekali akal manusia dengan konsepsi- konsepsi dan gagasan, dan {bahwa porensi mental akal budi} tecermin dari bebagai persepsi inderawi.
Teori empirical berdasarkan pada eksperin ilmiah yang dari proses pengindraan, dimana dalam teori ini kebenaran disandarkan pada hasil eksperimen ilmiah dikonsepsi oleh indra. Dalam teori ini dipahami bahwa ada beberapa indra yang mampu untuk melakukan konsepsi,
1. Mata sebagai alat indra untuk melihat
2. Hidung sebagai alat pencium
3. kulit sebagai alat peraba
4. lidah sebagai alat pengecap
Dari kelima alat tersebut yang dijadikan sebagai landasan kebenaran, bahwa akal tidak mampu mempersepsi apapun selain dengan menggunakan indra maka dengan itu indra dijadikan landasan pengetahuan.
Sanggahan terhadap teori empirisme tersebut adalah pada dasarnya manusia memiliki ide- ide fitri yang ada dalam bentuk potensi, contohnya adalah apakah pengetahuan tentang menangis anak yang baru lahir atau keluar dari kandungan didapat berdasarkan indra atau pengalaman? Hal ini menandakan bahwa terdapat ide-ide fitri dalam diri manusia atau biasa disebut dengan pengetahuan awal.
Sanggahan berikutnya adalah bahwa sesungguhnya semua sumber pengetahuan yang dibahas pada teori enpirisme memiliki keterbatasan, dimana kesemuanya terbatasi ruang, jarak, dan waktu. Dalam artian bahwa teori ini tidak dapat dijadikan landasan kebenaran dikarenakan sifatnya relative.
3. Teori Rasionalisme
Teori rasinalismeadalah teori yang menyandarkan segala bentuk pengetahuan berdasarkan kaidah- kaidah akal manusia, tetapi teori rasionalitas tidak menolak secara mutlak teori empirisme tetapi teori tersebut dijadikan sebagai alat pengetahuan yakni inderalah yang melakukan konsepsi terhadap realitas eksistensi eksternal atau keberadaan diluar akal kemudian akallah yang melakukan perseosi atau penilaian berdasrkan hasil konsepsi. Ingat bahwa kaidah-kaidah berfikir sangat perlu untuk dipahami.
Dalam melakukan penilaian maka sangat perlu dipahami prinsip-prinsip berfikir agar tidak terjebak dalam kesalahan berfikir, beberapa contoh kesalahan berfikir adalah, pemikiran yang selalu berputar traumatic atau kejadian yang pernah terjadi kemudian muncul ketakutan yang luar biasa dengan waktu yang berbeda dan lain- lain, maka dengan itu sangat perlu dipahami prinsip- prinsip tentang baerfikir sebagai berikut:
. Hukum identiras, dimana segala sesuatu hanya sama dengan dirinya
sendiri contoh A = A
. Hukum non kontradiksi artinya hokum yang tidak bertentangan, dimana
sesuatu tidak akan menjadi yang bukan dirinya contoh A#-A
. Hukum sebap akibat bahwa setiap akibat lahir dari sebap
. hokum keselarasan, bahwa setiap satu sebap pasti melahirkan satu akibat.
Seperti itulah prinsip-prinsip yang sangat penting untuk dipahami, jikalau
Ada yang mencoba prinsip akal tersebut maka sangat terbuka untuk
Melakukannya yang jelas tidak boleh menggunakan prinsip berfikir
Tersebut.
Pembagian ilmu
Mereka membagi filsafat kepada dua bagian yakni, filsafat teoritis dan filsafat praktis. Filsafat teoritis mencakup:
. Ilmu pengetahuan alam, seprti: fisika, biologi, ilmu pertambangan dan
astronomi;
. ilmu eksakta dan matematika
. ilmu tentang ketuhanan dan methafisika.
Fisafat praktismencakup:
. norma- norma {ahlak}
. urusan rumah tangga
. social dan politik
Filusuf adalah orang yang mengetahui semua cabang- cabang ilmu pengetahuan tadi. Pada pembagian ilmu diatas bersifat ilmu formal yang sangat banyak didapati dalam akademis, tetapi kita dapat mengkaji ilmu yang non formal
. ilmu panca indra yaitu ilmu yang kita dapat peroleh melalui
pengindraan
. ilmu khayal atau ilmu perbandingan adalah yang dimana proses
konsepsinya dilakukan melalui panca indra. Contoh indra mengkonsepsi
cakar elang, sisikular, api, maka melahirkan tentang persepsi tentang
naga, atau emas dipadukan dengan gunung sehingga melahirkan gunung
emas yang sifatnya hanya ada dalam khalayan
. ilmu wahmi yaitu ilmu yang berkenaan dengan perasaan yaitu cinta
sedih dan sebagainya
. ilmu akal yaitu ilmu yang dengannya manusia. Ilmu ini dicapai dengan
kesempurnaan akal. Akal tersebutlah yang kemudian mengelola ilmu
ilmu sebelumnya, yaitu yang didapat lewat panca indra, wahmi, khayal
maka ia mengambil kesimpulan-kesimpulan universal dari sesuatu yang
ia bandingkan tadi.
Konsep gerak dan tujuan manusia
. gerak adalah proses perubahan subtansi ke subtansi lain
. Manusia adalah ciptaan yang diberi potensi akal untuk ditaklukan
sangat disayangkan ketika terjadi pengkalaiman kepada diri bahwa
Sesungguhnya kita adalah manusia sementara kita tidak pernah mencoba mengkaji tentang manusia seutuhnya, dalam hal ini manusia dianggap adalah ciptaan yang maha sempurna atau bagian filosof mengatakan bahwa manusia sebagai mikro kosmos yang senantiasa bergerak dan menyempurna. Proses pergerakan manusia inilah yang menjadi problem hari ini, Apakah manusia bergerak untuk mendekati penciptaNya ataukah menjauhi penciptanya? .
Dalam sebagian konsep mengatakan bahwa hendaknyalah manusia bergerak mendekati penciptanya, bentuk- bentuk gerak manusia dalam hal ini adalah proses penghambatan kepada tuhan dan proses penghikmatan kepada sesama manusia serta menjaga kondisi alam agar tetap lestari, sehingga terbangunlah rasa saling memahami, mengerti, dan tolong menolong sesama karena kesemuanya itu adalah proses penghambatan terhadap tuhan tempat kita kembali nantinya. Segala yang ada dialam semesta ini adalah menjadi tanggung jawab kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
WITA (Waktu Indonesia Bagian Tengah)
Total Tayangan Halaman
Pengikut
KETUA UMUM HMPT-UH 2007-2008
Blog Archive
pedoman organisasi
kenapa anda memilih untuk berlembaga?
Badan Pengurus Harian HIMPUNAN MAHASISWA PERLINDUNGAN TANAMAN. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar