Foto Saya
HMPT (Himpunan Mahasiswa Perlindungan Tanaman)
makassar, sulawesi selatang, Indonesia
” Mewujudkan insan akademis yang profesional, kritis, inovatif, berakhlak mulia,dan mengabdi demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Tuhan Yang maha Esa ”
Lihat profil lengkapku
Senin, 06 Desember 2010

PENGERTIAN, TERJADINYA DAN STATUS SERANGGA HAMA

1. Pengertian Hama

Pengertian hama adalah hewan yang merupakan kepentingan manusia. Rumput yang sengaja ditanam dirusak belalang, belalang disehut hama. Padi ditanam dan diserang penggerek batang, penggerek batang disebut hama. Bunga warna putih yang indah, dikotori feces kumbang, kumbang disebut hama dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Kiranya persaingan manusia dengan serangga yang disebut hama dimulai jauh sebelum adanya peradaban manusia, yang terus berlangsung tanpa ada waktu istirahat sampai sekarang dan akan berlanjut selama manusia itu ada. Suatu kenyataan bahwa manusia dan serangga secara tetap menginginkan hal yang serupa dalam waktu yang sama. Perang terjadi, akan tetapi tidak satupun dari keduanya ada yang menang.
Manusia selalu berfikir untuk menaklukan atau mengalahkan alam tetapi tidak ingat bahwa serangga merupakan salah satu mahluk hidup berusaha pula untuk menguasai dunia. Keinginan serangga untuk mengambil makanan dari tanaman tidak bisa dicegah begitu saja. Delnikian pula jika menghendaki darah ternak atau manusia, stiletnya yang tajam dengan mudah menembus kulit untuk kemudian memompa darah sebagai kebutuhan makanannya. Sering ditemui serangga yang memilih tempat tinggalnya bersama manusia, yang sulit diusir.
Manusia selalu menemui, berbagai kendala untuk bisa melindungi dini dari gangguan serangga. Manusia tidak pernah dapat mengalakannya. Serangga merupakan musuh yang serius selama hidup tanpa pernah manusia menyadarinya. Manusia yang akan menciptakan semua keinginannya perlu dipikirkan adanya mahluk perusak khususnya serangga dan mahluk hidup lainnya, yang akan menjadi rival beratnya dalam usaha memenuhi keinginan tersebut.
Jika ada yang menyatakan tidak pernah diganggu atau dirugikan oleh serangga, pernyataan itu serasa aneh kedengarannya. Setiap orang telah belajar untuk menilai persentase kehancuran oleh beberapa jenis serangga. Dapat dilihat bagaimana kebun jagung dihabiskan oleh belalang atau ulat grayak, tanaman padi sawah hancur karena serangga wereng atau penggerek batang, biji-bijian yang disimpan dalam gudang tidak bisa dimanfaatkan lagi karena kumbang hama ataiu serangga hama gudang lainnya.
Apabila pengertian hama itu hewan yang merugikan, maka serangga hama didefinisikan sebagai serangga yang mengganggu dan atau merusak tanaman haik secara ekonomis atuu estetis. Definisi hama itu tidak harus dihubungkan dengan pengendaliannya. Pada populasi serangga yang rendah sehingga kerugian yang diderita tanaman kecil, tetap serangga itu dikatakan serangga hama tetapi bukan memerlukan strategi pengendalian.
Umumnya kelompok serangga terdiri dari serangga berguna (Helful or beneficial insect) dan serangga merugikan (Harmful or injerious insect) Serangga merugikan terdiri dari :
  • Poisonous insect seperti ulat bajra/ulat api, lebah
  • Pest yaitu crop pest seperti serangga hama pada tanaman yang dibudidayakan, Plnat pest seperti serangga hama pada tanaman hutan atau tanaman sayura lainnya.
  • Stored groin pest seperti serangga hama gudang
  • House hold pest seperti serangga hama pada rumah tangga, contohnya serangga kecoa
  • Dometic animal pest seperti serangga hama pada luka yang diderita hewan ternak.
  • Disease pests seperti serangga yang menyebabkan berbagai penyakit ataupun vektor penyakit.

2. Ter jadinya Hama

  • Perubahan Lingkungan
Pada ekosistem alami makanan serangga terbatas dan musuh alami berperan aktif selain hambatan lingkungan, sehingga populasi serangga rendah. Sebaliknya pada ekosistem pertanian, terutama yang monokultur makanan serangga relatif tidak terbatas sehingga populasi bertambah dengan cepat tanpa dapat diimbangi oleh musuh alaminya. Sebagai contoh Kumbang kentang Colorado (Leptinotarsa decei»lineata Say.) yang sebelumnya serangga tersebut hidup diberbagai tanaman famili Solanaceae liar di hutan- hutan, populasi masih rendah. Begitu hutan dibuka dan diubah menjadi kebun kentang maka populasinya meningkat dengan cepat dan menjadi hama kentang yang sangat merugikan. Tanaman monokultur padi pada areal yang sangat luas, akan mengubah populasi herbagai hama path bertambah dengan cepat. Katakanlah serangga hama itti Wereng coklat, yang sebelumnya populasi rendah, akan bertambah dengan cepat sehingga Wereng coklat merugikan tanaman padi. Tanaman monokultur padi akan berarti tersedianya makanan bagi Wereng coklat, cukup banyak, populasi Wereng coklat bertambah
tinggi dan menjadi hama.
  • Perpindahan Tempat
Serangga hama dapat berpindah tempat secara aktif maupun pasif. Perpindahan tempat secara aktif dilakukan oleh imago dengan cara terbang atau berjalan. Secara pasif dilakukan oleh factor lain seperti; tertiup angin atau terbawa pada tanaman yang dipindahkan oleh manusia. Di tempat yang baru populasi serangga ini bertambah dengan cepat bila faktor lingkungan mendukvngnya. Sebagai contoh Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla cubana) yang berasal dari Amerika tengah, kemudian bermigrasi ke negara pasifik dan akhirnya sampai ke Indonesia. Kutu loncat di Indonesia tumbuh cepat sekali sehingga ratusan hektar tanaman lamtoro diserangnya. Musuh alami yang efektif untuk Kutu loncat lamtoro yaitu Kumbang predator Curinus cocruleus belum tersedia di Indonesia, sehingga harus di datangkan dari Hawai. Setelah pengenbangan predator Curinus, populasi kutu loncat lamtoro mulai dapat dikendalikan.
  • Perubahan Pandangan Manusia
Meningkatnya pendidikan dan taraf hidup menyebabkan tuntutan terhadap bahan basil pertanian semakin baik sehingga banyak konsumen yang menginginkan buah-buahan atau sayur-sayuran demikian pula dengan bunga, jangan ada cacat sedikitpun. Pada konsumen tertentu buah yang mengalami sedikit cacat saja sudah ditolak. dengan penolakan ini berarti cacat tersebut menyebabkan hasil panes tidak laku sehingga terjadi kerugian secara ekonomi. Pada kondisi seperti populasi serangga hama yang rendah sekalipun, tidak dikehendaki kehadirannya. Ambang ekonomi lebih rendah dari populasi keseimbangan (Equilibrium position). Sebagai contoh serangga hama yang disebut Penggerek tongkol jagung (Helicoverpa armigera Hbn.) masuk ke tongkol jagung melalui ujungnya dengan memotong rambut-rambut tongkol, kemudian hidup dibagian dalam ujung tongkol dengan memakan butiranbutiran biji jagung. Bagian tongkol yang dirusaknya hanya ujungnya saja sedangkan bagian tongkol masih tetap utuh. Bagi segolongan masyarakat tertentu yang tidak dapat menerima hal ini, menganggap keberadaan H. armigera haus dikendalikan dengan serius.
  • Aplikasi Insektisida Yang Tidak Bijaksana
Penggunaan insektisida yang tidak bijaksana akan menyebabkan permasalahan hama semakin kompleks, banyak musuh alami yang mati sehingga populasi serangga bertambah tinggi disamping berkembangnya resistensi, resurgensi dan munculnya hama sekunder. Resistensi terhadap insektisida bisa terjadi kalau digunakan jenis Insektisida yang lama (bahan aktif sama atau kelompok senyawa yang sama) secara terus-menerus, terutama dosis yang digunakan tidak tepat (dosis sublethal). Pada populasi serangga di alam terjadi keragaman genetik antara individu - individunya. Ada individu yang tahan terhadap suatu jenis insektisida dan ada yang tidak tahan. Bila digunakan jenis insektisida yang sama secara terus menerus maka individu yang ada dalam populasi tersebut akan terseleksi menjadi individu yang tahan. Apabila serangga tersebut berkembangbiak dan masih digunakan insektisida yang sama dengan dosis yang sama maka jumlah individu yang tahan akan semakin banyak demikian seterusnya.
Resurgensi adalah peningkatan populasi serangga yang terjadi. Setelah aplikasi insektisida, populasi serangga yang mula-mula rendah kemudian meningkat lagi dengan cepat melebihi tingkat populasi sebelum aplikasi insektisida. Penyebab utara terjadinya resurgensi adalah terbunuhnya musuh alami serangga hama tersebut pada waktu aplikasi insektisida. Musuh alami umumnya lebih rentan terhadap insektisida dibandingkan serangga hama. Apabila populasi hama tersebut meningkat lagi pada generasi berikutnya atau datang dari tempat lain maka tidak ada lagi musuh alaminya yang mengendalikan serangga populasi serangga hama meningkat. Munculnya hama sekunder pada ekosistem pertanian karma insektisida yang ditu.jukkan untuk mengendalikan hama utama, akan membunuh pula musuh alami hama utama dan musuh alam hama sekunder. Dalam kondisi demkian komposisi hama pada beberapa generasi berikutnya mungkin akan berubah. hama sekunder akan menjadi hama utama dan hama utama men.jadi hama sekunder.


3. Status Hama

Pada suatu ekosistem pertanian ada serangga yang setup tahun merusak tanaman sehingga menimbulkan kerugian yang cukup besar, ada serangga yang populasinya tidak begitu tinggi tetapi merugikan tanaman pula bahkan ada serangga yang populasinya sangat rendah dan kerusakan yang diderita tanaman kurang diperhitungkan. Untuk lebih jelasnya serangga-serangga yang diuraikan diatas dikategorikan :
  • Major pest / Main pest / Key pest atau hama penting / hama utama, adalah serangga hama yang selalu menyerang tanaman dengan intensitas serangga yang berat sehingga diperlukan pengendalian. Hama utama itu akan selalu menimbulkan masalah selalu tahunnya dan menimbulkan kerugian cukup besar. Biasanya ada satu atau dua species serangga hama utama di suatu daerah. Hama utama untuk tiap daerah dapat sama atau berbeda dengan daerah lain pada tanaman yang sama. Sebagai contoh hama utama pada tanaman padi dapat berupa wereng coklat, penggerek batang, ganjur karena serangga hama tersebut dapat menimbukan kerugian yang cukup besar sehingga diperlukan strategi pengendaliannya.
  • Secondery pest / Potensial pest adalah hama yang pada keadaan normal akan menyebabkan kerusakan yang kurang berarti tetapi kemungkinan adanya perubahan ekosistem akan dapat meningkatkan populasinya sehingga intensitas serangan sangat merugikan. Dengan demikian status hama berubah menjadi hama utama. Sebagai contoh hama putih atau Nymphula depunctalis Guene pada tanaman padi kurang merugikan tanaman pada populasi masih rendah. Apabila ekosistem pesawahan diairi dengan cukup bukan mustahil populasi hama putih itu akan meningkat. Incldently pest / occasional pest adalah hama yang menyebabkan kerusakan tanaman sangat kecil/kurang berarti tetapi sewaktu-waktu populasinya dapat meningkat dan akan menimbulkan kerusakan ekonomi pada tanaman. Sebagai contoh serangga hama belalang yang memakan daun padi biasanya terjadi pada tanaman, padi, setempat-setempat.
  • Migratory pest adalah hama bukan berasal dari agroekosistem setempat tetapi datang dari luar secara periodik yang mungkin menimbulkan kerusakan ekonomi. Sebagai contoh belalang kembara atau Locusta migratoria yang datang secara periodik dan memakan berbagai tanaman sepanjang wilayah yang dilalui dengan populasi yang sangat tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar

WITA (Waktu Indonesia Bagian Tengah)

Total Tayangan Halaman

Pengikut

KETUA UMUM HMPT-UH 2004-2005

KETUA UMUM HMPT-UH 2004-2005
Yusran

KETUA UMUM HMPT-UH 2005-2006

KETUA UMUM HMPT-UH 2005-2006
Akbar Palisu

KETUA UMUM HMPT-UH 2006-2007

KETUA UMUM HMPT-UH 2006-2007
Sucianti

KETUA UMUM HMPT-UH 2007-2008

KETUA  UMUM HMPT-UH 2007-2008
Laode Khalik

KETUA UMUM HMPT-UH 2008-2009

KETUA UMUM HMPT-UH 2008-2009
H. Rengga Mulia

KETUA UMUM HMPT-UH 2009-2010

KETUA UMUM HMPT-UH 2009-2010
Ahmad Amiruddin Usman
Powered By Blogger

Masukkan Code ini K1-1174AC-5
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com Download Software Tips Komputer

kenapa anda memilih untuk berlembaga?

Badan Pengurus Harian HIMPUNAN MAHASISWA PERLINDUNGAN TANAMAN. Diberdayakan oleh Blogger.