Foto Saya
HMPT (Himpunan Mahasiswa Perlindungan Tanaman)
makassar, sulawesi selatang, Indonesia
” Mewujudkan insan akademis yang profesional, kritis, inovatif, berakhlak mulia,dan mengabdi demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Tuhan Yang maha Esa ”
Lihat profil lengkapku
Senin, 06 Desember 2010

Etika Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika membuka kemungkinan-kemungkinan baru yang menarik tetapi penting dalam kontroversi. Fakta bahwa hal itu memiliki dampak yang menguntungkan tentang berbagai aspek kehidupan di luar sengketa. Di bidang pertanian, rekayasa genetika telah meningkatkan ketegangan dan meningkatkan hasil panen. Hal ini membuat tanaman herbisida, tahan penyakit dan hama.

Dalam obat itu bertanggung jawab untuk beberapa terobosan terapi. Jika dibiarkan berlanjut lepas, rekayasa genetika bisa menghasilkan genom manusia yang sempurna. Itu bisa memberantas penyakit keturunan dan cacat dari untai DNA tidak layak dikembangkan. Bisa memperbaiki kerusakan organ atau telah mereka membangun kembali diri mereka sendiri.

Kode genetik manusia telah hampir tiga miliar pasangan basa organisme disusun dalam urutan yang berbeda menghasilkan suatu tempat sekitar 25.000 gen. Beberapa aspek atau sifat dalam setiap manusia adalah tergantung pada masing-masing gen. Variasi dalam pengkodean gen ini masing-masing individu menentukan identitas unik. Kesalahan dalam sequencing gen menghasilkan beberapa kelainan turun temurun yang ada lebih dari empat ribu dikenal. Kondisi ini mungkin degeneratif atau kronis atau mungkin tetap laten untuk mewujudkan diri beberapa generasi kemudian. Rekayasa genetika dapat mengidentifikasi dan mengisolasi atau mengganti gen yang cacat ini. Dalam melakukan hal ini menghilangkan ancaman laten penyakit gen ini pose. Ini juga akan menghentikan mereka dari diturunkan kepada generasi mendatang.

Kemungkinan dengan rekayasa genetik sangat besar. Namun respon secara tajam dibagi dengan kedua kubu tertanam dan tegas. Kontroversi seputar rekayasa genetika adalah salah satu etika. Keberatan berasal dari etika - baik religius dan sekuler - dan imoralitas implisit rekayasa genetika.

Beberapa keberatan bangkit dari campur dengan kode genetik manusia - dengan kata lain keberatan kepada manusia keras bermain Tuhan. Para pengunjuk rasa berpendapat bahwa kehidupan adalah suci dan tidak boleh diubah oleh maksud manusia. Keberatan lain terletak pada gangguan ke martabat yang melekat pada manusia dan bentuk kehidupan lainnya.

Walaupun ada keuntungan signifikan yang akan diperoleh melalui rekayasa genetika, kelemahan utama terletak dalam jangka panjang ancaman terhadap kehidupan dan lingkungan yang sampai sekarang belum yang mungkin timbul di masa depan. Penentang rekayasa genetik bergantung pada hasil studi yang dilakukan pada tikus diberi makan dengan makanan yang dimodifikasi secara genetik. Hal ini melaporkan bahwa ada reaksi yang merugikan termasuk kematian dini.

0 komentar:

Posting Komentar

WITA (Waktu Indonesia Bagian Tengah)

Total Tayangan Halaman

Pengikut

KETUA UMUM HMPT-UH 2004-2005

KETUA UMUM HMPT-UH 2004-2005
Yusran

KETUA UMUM HMPT-UH 2005-2006

KETUA UMUM HMPT-UH 2005-2006
Akbar Palisu

KETUA UMUM HMPT-UH 2006-2007

KETUA UMUM HMPT-UH 2006-2007
Sucianti

KETUA UMUM HMPT-UH 2007-2008

KETUA  UMUM HMPT-UH 2007-2008
Laode Khalik

KETUA UMUM HMPT-UH 2008-2009

KETUA UMUM HMPT-UH 2008-2009
H. Rengga Mulia

KETUA UMUM HMPT-UH 2009-2010

KETUA UMUM HMPT-UH 2009-2010
Ahmad Amiruddin Usman
Powered By Blogger

Masukkan Code ini K1-1174AC-5
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com Download Software Tips Komputer

kenapa anda memilih untuk berlembaga?

Badan Pengurus Harian HIMPUNAN MAHASISWA PERLINDUNGAN TANAMAN. Diberdayakan oleh Blogger.